Piknik ke Arudam #1

Kamis, 31 AGUSTUS 2017.

Alarm berbunyi tepat pukul 03.00, salah satu riders Supra Asosiasi Surabaya (SAS) dan seorang rekannya memulai kegiatannya untuk mempersiapkan perjalanan mengelilingi pulau madura, kebetulan pada tanggal tersebut merupakan tanggal yang dianjurkan untuk berpuasa bagi umat muslim. Setelah santap sahur dan menunaikan shalat subuh, tepat pukul 05.00 WIB melakukan perjalanan menuju checkpoint pertama yaitu Pom Bensin setelah jembatan nasional suramadu (sisi Madura), bagi yang belum tahu tentang suramadu, sedikit mimin ceritain ya, Suramadu merupakan jembatan yang menghubungkan pulau jawa dan pulau madura, jembatan ini mempunyai panjang kurang lebih 5.438 Meter, dibangun pada sekitar tahun 2003 dan selesai pada tahun 2009 <SKIP !!!>. Odometer pada motor suprax menunjukkan angka 78284.4, angka tersebut tercatat sebagai angka kilometer awal dalam melakukan perjalanan kali ini. Setelah mengisi pertamax fulltank, perjalanan dilanjutkan kearah utara sampai bertemu lampu trafficlight ke 2 setelah jembatan suramadu, maka selanjutnya belok ke kiri kearah bangkalan kota, karena kami memilih untuk mengelilingi pulau madura melalui sisi Utara.

Kondisi kota bangkalan cukup sepi pada saat itu, karena hari masih pagi (sekitar pukul 06.00), jalanan hanya di dominasi oleh kendaraan roda dua yang dikendarai oleh anak sekolah dan beberapa karyawan perkantoran yang akan memulai aktifitasnya pagi harinya. Perjalanan berlanjut sampai dengan pusat kota bangkalan lalu belok ke kanan menuju arah utara. Jika sesuai planning awal, maka checkpoint selanjutnya adalah bukit Arosbaya / aermata, namun terpaksa di lewati karena ada beberapa hal yang memang memaksa untuk tidak berhenti di tempat tersebut. Masih berada di kota Bangkalan, perjalanan melalui jalur utara tepatnya berada di daerah “tanjung bumi” jalanan langsung berbatasan dengan laut, cukup kencang angin pada pagi itu, dan kondisi jalanan yang cukup sepi serta ditambah jalanan aspal yang sangat bagus dan muluus, (seperti paha aktris korea) membuat ingin memacu motor semakin kencang agar tidak mengantuk dan terlena dengan suasana tersebut. Perjalanan dilanjutkan sesuai dengan koordinat GPS yang sebelumnya di setting langsung menuju checkpoint selanjutnya  yaitu wisata air terjun toroan di daerah sampang. perjalanan cukup panjang untuk menuju ke wisata tersebut, ditambah ada beberapa pasar tumpah yang membuat jalanan sedikit terhambat, mungkin karena momen menjelang idul adha sehingga pasar terlihat lebih ramai.

Tepat pukul 08.20 kami telah sampai di Wisata Air terjun Toroan sampang, untuk tiket masuk kami membayar hanya 5000 rupiah untuk 1 motor, tempat wisatanya cukup bagus. Di dekat tempat parkir ada toko yang menjual makanan ringan dan kopi, cocok untuk tempat berlibur keluarga ataupun di singgahi layaknya rest area bagi yang melakukan perjalanan. Untuk menuju air terjun toroan, setelah memarkirkan kendaraan, harus berjalan kaki ke arah laut / pantai sejauh kurang lebih 200 meter. Untuk aksesnya cukup mudah, karena sudah ada tangga yang dibuat dari semen dan tidak berbahaya. Setelah menuruni tangga, maka akan disambut pemandangan lautan dan suara air terjun yang langsung turun ke laut jawa dan bersahutan dengan ombak yang menabrak pesisir batu karang. Kondisi pantainya didominasi oleh bebatuan karang, untuk spot foto bisa diatas bebatuan karang, namun cukup sedikit licin dan agak berbahaya.  Jika ketempat ini sebaiknya waktu air surut, sehingga dapat foto dari bebatuan karang yang ada di dekat air terjun toroan, namun jika air laut sedang pasang, mungkin spot foto hanya bisa dilakukan dari dekat jembatan kecil disamping air terjun toroan.

P_20170831_083301_PN

Numpang Narsis, hehehe

Jpeg

Kondisi pantai yang dipenuhi bebatuan karang

Jpeg

Air terjun yang langsung jatuh ke laut

Setelah puas berfoto-foto di air terjun toroan, perjalanan dilanjutkan menuju pantai slopeng tepatnya di kabupaten sumenep. ditengah perjalanan menuju pantai slopeng, indikator bensin menunjukkan 2 bar, awalnya sempat ragu apakah di perjalanan kedepan ada pom bensin atau tidak, sempat terbesit untuk mengisi dengan pertamax yang sebelumnya kami siapkan di dalam botol untuk keadaan emergency, namun tepat ketika odometer menunjukkan angka 78403.7 kami menemukan sebuah pom bensin pertamina (bukan pertamini ya) hehe  disebelah kanan jalan, kami pun memutuskan untuk mengisi bahan bakar di pom tersebut.  hal tersebut berarti kami telah mengarungi aspal pulau madura kurang lebih sekitar 120 Km. Setelah mengisi bahan bakar di pom tersebut, kami pun melanjutkan perjalanan, untuk kondisi jalananya masih sama seperti yang sebelumnya, yaitu kondisi aspal jalanan cukup mulus dan kondisi sepi serta di kanan kiri terdapat bukit tandus dengan pasir khas pulau madura yang berwarna seperti pasir pantai, tidak seperti pasir di pulau jawa pada umumnya yang berwarna hitam, namun untuk pemandangan disebelah kiri, setelah bukit tandus terlihat birunya air laut jawa tersebut. sepanjang perjalanan juga masih ada beberapa pasar tumpah yang memaksa kami agar memacu kendaraan cukup pelan dan sempat beberapa kali harus berhenti mengikuti arahan beberapa personil polisi lalu lintas yang bertugas di daerah tersebut. perjalanan ketika sampai di daerah pasongsongan – Sumenep, terdapat beberapa kali perbaikan jembatan, namun untuk di daerah pasongsongan kondisi aspal jalanannya tidak semulus pada perjalanan sebelumnya. Kondisi jalananya banyak lubang-lubang kecil dan tidak rata (sedikit bergelombang). ketika memasuki daerah pasongsongan pemandangan kanan kiri sudah terlihat beberapa rumah penduduk, walau ada beberapa yang jaraknya sedikit berjauhan antara rumah satu dengan yang lainnya. mungkin mayoritas penduduk daerah pasongsongan berprofesi sebagian nelayan, hal tersebut ditunjukkan pada setiap jembatan besar yang kami lewati, terdapat beberapa perahu nelayan yang sedang bersandar, hal tersebut cukup menarik bagi kami karena jarang kami melihat sungai yang besar dan menjadi tempat perkir perahu yang sudah / akan berangkat melaut.

Tepat pukul 10.35 kami sampai di pantai slopeng, pantai slopeng merupakan pantai yang terletak di Madura bagian utara dan masuk kedalam pemerintahan kabupaten sumenep tepatnya di wilayah kecamatan Dasuk. Untuk masuk kepantai tersebut dikenakan tarif 10.000 per orang dan 5.000 untuk parkir motor, Pantainya cukup bersih dibagian bibir pantainya, namun ada beberapa sampah laut (ranting pohon, dll)  di bagian yang dekat dengan daratan, bukan di bagian bibir pantai. Angin di pantai slopeng cukup kencang, fasilitas di pantai Slopeng cukup lengkap untuk disebut tempat wisata, terdapat alunan musik yang diputar oleh penjaga pantai, terdapat toilet / kamar pandi untuk bersih diri ketika selesai bermain air dan ada beberapa penjual makanan ringan. Serta terdapat beberapa permainan anak seperti ayunan dll, dan terdapat beberapa Gazebo sehingga cukup aman untuk digunakan menaruh barang bawaan atau sekedar duduk menikmati hembusan angin dan pemandangan pantai pada umumnya. Pantai Slopeng juga mempunyai wisata kuda yang dapat ditunggangi oleh pengunjung dan membawa pengunjung berkeliling di sekitar pantai slopeng. cukup lama kami beristirahat di pantai slopeng dan sempat tertidur sejenak karena hembusan angin dan suara deburan ombaknya yang membuat suasana makin mendukung untuk sedikit memejamkan mata.

Jpeg

santai dulu bro ~

Jpeg

numpang narsis lagi bro, hehe

 

Arloji menunjukkan waktu 12.30, kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju pusat kota sumenep, dikarenakan selama “piknik” kali ini kami stay di pusat kota Sumenep. Perjalanan dari pantai slopeng menuju sumenep kota memakan waktu sekitar 1 jam. Kondisi jalanan aspal yang tidak rata dan masih berlubang ditambahi beberapa tambalan aspal yang juga tidak rata membuat perjalanan semakin seru, dikarenakan kami harus bermanuver dengan cantik agar tidak terjerembab dalam luka dalam*lupa  tidak merusak shock kami. hehehe di samping kanan kiri jalan sudah terlihat rumah penduduk yang menandakan kota sumenep semakin dekat, kondisi lalu lintas saat itu sudah mulai ramai dengan motor dan kendaraan pribadi. sedikit merasa tidak nyaman ketika perjalanan menuju sumenep kota, dikarenakan mungkin kurangnya kesadaran akan keselamatan pengendara di daerah pesisir masih kurang. banyak pengendara yang tidak memakai helm, tanpa spion, namun juga banyak yang taat lalu lintas ketika sumenep semakin dekat. Tepat pukul 13.30 kami telah sampai di sumenep dan beristirahat sampai dengan waktu berbuka puasa tiba.

Sehabis magrib, sekitar pukul 18.15 kami mengelilingi kota sumenep dimalam hari, kebetulan pada saat itu sumenep sedang ada acara di pusat kota, tepatnya di taman bunga atau di depan masjid agung, acara bernuansa islami dalam menyambut hari raya idul adha, acara yang dihadiri oleh bapak bupati dan wakil bupati sumenep serta anak-anak SMA se-Kabupaten sumenep yang sangat meriah, mulai dari musik patrol sampai dengan di hibur oleh putra daerah sumenep. ditengah acara tersebut sedang berlangsung, kami ingin mencicipi kuliner khas daerah sumenep, yaitu kaldu kikil, makanan tersebut berisi kikil sapi dan dicampuri lontong serta kuah kacang hijau. kuahnya sangat terasa rempah-rempahnya serta di taburi dengan daun sledri serta perasan jeruk nipis yang membuat makanan tersebut terlihat segar. Puas menikmati kuliner khas daerah sumenep, kami pun kembali ke tempat kami menginap tepatnya di rumah saudara kami untuk kembali berhibernasi agar energi untuk melanjutkan perjalanan besok pulih kembali. sekian dulu sedikit cuap cuap pada part pertama kali ini, tunggu cerita kami di part selanjutnya ~ keep safety riding ya bro !

kaldu kikil sumenep

Kaldu kikil sumenep !

fsijatim-peduli-ponorogo

FSI Reg Jatim Peduli Longsor Ponorogo

FSI REG JATIM BERSAMA ULURKAN BANTUAN LONGSOR PONOROGO

fsijatim-peduli-ponorogo

Pada tanggal 1 April 2017, bencana tanah longsor menimpa daerah Banaran, Pulung, Ponorogo. Sekitar 37 keluarga yang terkena dampak dari bencana tersebut. 25 orang masih dalam status hilang, dan 4 orang meninggal. 32 rumah tertimbun longsor. Belum ditaksir berapa kerugian materilnya.

Continue reading

MUKERNAS FSI di Ciamis. Seru Bro !

suasana parkiran

Sabtu (11/2/2017), Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-9 Federasi Supra Indonesia (FSI) digelar sukses oleh tuan rumah Honda Supra Club Ciamis (HSCC). Hasil penting dari Mukernas ini adalah pemilihan Ketua Umum Federasi Supra Indonesia (FSI) yang baru periode 2017 – 2019 sekaligus memilih Tuan rumah Jambore Nasional Federasi Supra Indonesia ke 12. Continue reading

23000 Bikers Padati Sewindu Honda Bikers Day Banyuwangi

Sewindu Honda Bikers Day

Honda Bikers Day merupakan event yang dinantikan para bikers Honda se tanah air. Terbukti pada 19 November kemarin 23000 bikers yang hadir pada puncak Honda Bikers Day yang diselenggarakan di Pantai Boom Banyuwangi.

Continue reading